 |
| Sumber: wikihow.com |
Hai para pembaca, aduh berasa kaku bagaimana mau nulis awalan blog, saking lamanya nggak nulis di blog ini.
Akhirnya aku menulis ini karena ada beberapa pembaca maupun kawan dekat yang menanyakan:
"Kenapa resign dari Superindo?"
"Alasanmu resign apa?"
"Kan masuk RMT susah, kenapa malah resign?"
"Kamu nggak sayang keluar dari program MT?"
"Nanti kan lulus langsung asisten manajer, kok milih keluar?"
"Beneran kamu keluar?"
dan lain sebagainya.
Oke baiklah, akan aku ceritakan mengapa aku keluar dari program RMT PT. Lion Superindo.
Bagi siapapun yang ingin masuk RMT Superindo, silakan, itu salah satu program percepatan karir yang bagus menurutku. Mulai dari materi di kelas, kuis setiap minggunya, dan praktik di store, semuanya menambah wawasan dan pengalaman. Oh jangan khawatir, finansial juga pastinya bertambah, hehe.
Aku mengusahakan diri mengikuti program dengan baik, belajar sebaik mungkin agar nilainya bagus, dan alhamdulillah meskipun bukan urutan pertama setidaknya masih diatas rata-rata. Seiring berjalannya waktu, pembelajaran makin padat, dan aku sempat ijin 4 hari buat wisuda di Malang. Setalah itu bulan berikutnya aku harus mengganti hari, karena belum dapat cuti. Oke, aku masih baik-baik saja. Bulan-bulan berikutnya aku ngerasa fisikku terlalu lelah buat kerja dengan sistem jam kerja di store, aku sempat sakit dan nggak masuk kerja beberapa hari. Puncaknya aku sempat pingsan di store, seingatku itu pingsan pertama kalinya sepanjang hidupku. Akhirnya setelah diskusi dengan orang tua, aku memutuskan untuk resign.
Resign secara santun, berpamitan dengan seluruh karyawan store tempatku praktik, tentu pamitan dengan jajaran manajerial di store, melakukan wawancara resign dengan baik dan tentu membayar pinalti. Ya, karena aku ikut program MT sudah jadi rahasia umum kalau keluar harus bayar pinalti. Meskipun berpeluang buat kabur tanpa bayar pinalti, aku tetap memilih untuk mengikuti prosedur dan perjanjian awal.
Tetap semangat yang sekarang masih di RMT Lion Superindo, atau bahkan sudah lulus, atau bahkan baru mau apply. Program ini bagus kok, hanya saja daya tahan fisik setiap orang memang berbeda, passion setiap orang juga berbeda. Santai saja, jangan terpengaruh buat resign, teman-teman diangkatanku juga masih banyak yang bertahan sampai sekarang.
Bagi siapapun yang sedang merasa jenuh di pekerjaannya sekarang, hati memberontak pingin resign, semoga mendapat yang terbaik atas setiap pilihannya. Kemarin aku setelah resign tanpa ada cadangan perusahaan lain, benar-benar merasa jenuh menjadi jobseeker, mungkin jenuhnya menjadi jobseeker akan aku tulis di artikel selanjutnya.
Sekian tulisan ini, terimakasih sudah membaca.
Oh iya tentu aku seleksi-seleksi lagi setelah resign, aku juga telah menulis cukup banyak artikel tentang dunia per-MT-MT an, yang bisa langsung diklik di bawah ini:
1. Pengalaman seleksi Uniqlo Manager Candidate
2. Pengalaman seleksi Officer Development Program Bank Mandiri
3. Pengalaman seleksi Astra Graduate Program PT Astra Internasional
4. Pengalaman seleksi Management Trainee Mandiri Tunas Finance
5. Pengalaman seleksi Cinemaxx Development Program
6. Tulisan tentang beberapa kegagalanku di seleksi-seleksi seperti di Shopee, Adira Insurance, dan FIF Group
Atau yang lagi di Jakarta jenuh seleksi-seleksi terus, bolehlah main sebentar dan tetap hemat, baca aja:
7. Seharian mengunjungi 5 museum di Jakarta Kota Tua
KOLOM TULISAN TERBARU
Rika Yesi
You can find me
Linkedin: Rika Yesi Apriani
Instagram: rikayesi02
About rikayesi.blogspot.com
Kak mau tanya, proses dr RMT sampe keterima jd karyawan tetap itu berapa lama? Terus juga selama RMT dikasih uang saku atau ngga? Thx
ReplyDeleteProsesnya 6 bulan, terus kelulusan, jadi asisten manajer. Dapat uang saku kok selama program RMT :)
DeletePermisi kak izin bertanya, apakah setelah proses RMT selama 6 bulan terus ada ikatan dinasnya berapa lama? Terimakasih
ReplyDeleteIzin bertanya kk klo saya statusnya masih siap dan masih beberapa hari jika ingin resign apa ada bayar penalty
ReplyDelete