Sumber: freepik.com |
Hallo kawan online, yang memang berniat membaca tulisan ini atau sekedar searching dan akhirnya sampai disini.
Tulisan ini berawal dari curhatan kawanku semasa kuliah. Tentang perasaan hopeless di masa-masa menjadi jobseeker dan menanyakan padaku tentang pernahkan dan berapa kalikah aku gagal seleksi. Aku akan menceritakan beberapa seleksi yang sempat aku ikuti, beserta opini pribadi atas kegagalanku.
1. Pengalaman Seleksi Business Development-Price Match Shopee Indonesia
Salah satu seleksi yang lumayan membuatku bingung, karena aku merasa tidak mendaftar untuk posisi ini. Jadi begini ceritanya:
Seleksi Shopee Indonesia |
Aku mengikuti Jobfair di Binus dan apply untuk Global Leaders Program di Shopee Indonesia. Mendapat respon baik di tanggal 11 Maret untuk mengirim resume. Oke, aku kirim. Kemudian,
Seleksi Shopee Indonesia |
tanggal 14 Maret dapat undangan interview di Shopee. "Ebuset, mon maap ni kapan aku daftar Business Development-Price Match!" sekiranya begitu batinku. Tapi yaudahlah, aku iyain aja dan aku akan datang. Seperti biasa aku berselancar di Google cari info tentang Price Match Shopee, dan aku tidak menemukan apapun.
Aku berangkat untuk seleksi. Sampai disana, menyerahkan CV kepada resepsionis dan menunggu waktu seleksi. Seleksi dimulai. Kita diberikan dua lembar kertas, satu lembar soal, dan satu lembar jawaban. Soal matematika. 20 soal. Entah otakku yang bundel atau memang soalnya yang susah, dan dengan polosnya kalau aku nggak bisa ngerjain, ya aku kosongin jawabannya, padahal pilihan ganda.
Waktu habis. Pengumuman seleksi sekitar 15 menit setelah berakhirnya waktu mengerjakan. AKU GAGAL. Aku telan saja kegagalan itu, bersama kecewa, sedih, capek, dan bingung.
(OPINI) Setelah mengerjakan, aku sempat ngobrol dengan kenalan baru yang duduk di sampingku. Waktu itu, dia kedua kalinya seleksi di Shopee. Dia mengatakan "Kenapa nggak kamu isi aja semuanya? Kita kan nggak lagi SBMPTN, setauku nggak ada minus kalau salah!". Oke baik, terimakasih mbak yang aku lupa namanya, atas informasinya. Selain itu aku juga merasa kurang persiapan dan nggak ada bayangan sama sekali tentang seleksinya bakal gimana dan itu posisi apa.
2. Pengalaman Seleksi Adira Insurance New Talent Program
Seleksi Adira Insurance |
Aku mendapat email undangan interview, setelah beruntung seminggu sebelumnya bisa menuntaskan psikotest dengan cukup baik dalam kondisi lapar.
Psikotest Adira Insurance New Talent Program menurutku itu psikotest terbanyak yang pernah aku jalani. Tentu ada numerik, verbal, dan logika yang soalnya bejibun. Selanjutnya ada pertanyaan-pertanyaan seputar kepribadian kita. Selanjutnya ada menggambar orang, pohon, dan wartegg test. Selanjutnya ada tes koran Kraepelin. Aku merasa terlalu payah dan kelaparan mengerjakan sebanyak itu sekali duduk dan memaksakan diri untuk terus menerus fokus.
Interview HRD awalnya berjalan cukup lancar, merasa tenang karena interviewnya menggunakan Bahasa Indonesia. Pertanyaan seputar yang tertulis di CV dan pengembangan pertanyaan-pertanyaan lain yang terkait. Namun, tidak ada panggilan lagi sampai sekarang, artinya AKU GAGAL. Lagi-lagi kutelan saja kegagalan itu, sambat sama orang-orang terdekat, tapi memilih tetap berjuang.
(OPINI) Aku merasa jawaban interviewku tidak maksimal saat ditanya seputar skripsi. Padahal skripsi yang ngerjain aku sendiri, namun karena biasanya tidak pernah ditanyakan, jadi aku sama sekali nggak persiapan bakal ditanya tentang skripsi sedetail itu.
3. Pengalaman Seleksi FIFGROUP Development Program
Seleksi FIFGROUP |
Pengalaman yang ketiga akan aku tulis cukup singkat. Berangkat seleksi psikotest, mengerjakan soal psikotest dari buku khusus psikotest Astra, karena memang FIFGROUP adalah salah satu anak perusahaan Astra Internasional. Soalnya cukup unik, belum pernah aku temui di psikotest-psikotest sebelumnya. (OPINI) Salah satu kelemahanku waktu itu, aku kurang maksimal di salah satu tipe soal, pokoknya tentang penalaran kasus-kasus yang aku merasa itu cukup sulit untuk aku pahami. Oke, AKU GAGAL. Waktu itu aku merasa hanya perlu untuk terus berjuang, sambil sambat.
Terimakasih kawan-kawan yang membaca tulisan ini. Misal kamu sedang merasa hopeless karena posisi jobseeker yang tanpa kepastian, tetap semangat dan semoga bisa memilih untuk tidak menyerah. Bahkan sekarangpun aku kadang masih merasa hopeless juga, merasa tidak baik-baik saja, tapi aku memilih terus berjuang dan berbagi lewat tulisan-tulisan ini. Semoga bermanfaat.
Oh iya kawan-kawan juga bisa baca tulisanku yang lainnya yaaa. Aku menulis cukup banyak artikel tentang dunia per-MT-MT an, hehe daftar dibawah ini bisa langsung di klik saja:
Atau yang lagi di Jakarta jenuh seleksi-seleksi terus, bolehlah main sebentar dan tetap hemat, baca aja:
Salam Hangat,
Rika Yesi
You can find me:
Instagram: rikayesi02
Linkedin: Rika Yesi Apriani
Mantul...Tetep semangat mbak pantang nyerah mudah2an akan dapat ganjarannya yang lebih baik, btw thank juga mbak telah tulus dan ikhlas dalam berbagi pengalamannya khususnya dalam menjalani proses mencari kerja.
ReplyDeleteWaah terimakasih banyak kak, soalnya aku ngerasa down banget pas jadi jobseeker, makanya setelah dapat kerja pengen aja berbagi cerita ke orang lain, siapa tau ada manfaatnya 😁
Delete